NIKMAT
SESAAT, RUGI SELAMANYA
Merokok
di kalangan pelajar kini sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita.
Perilaku merokok yang mulai didominasi oleh pelajar SMP dan SMA ini sudah
sangat memprihatinkan, padahal di semua sekolah diterapkan peraturan dilarang
merokok di lingkungan sekolah, bahkan terdapat juga plang ‘kawasan bebas asap
rokok’. Namun, para pelajar seolah tak mengindahkan peraturan maupun plang
tersebut, mereka tetap merokok entah saat berada di lingkungan sekolah ataupun
saat berada di luar sekolah.
Tindakan
merokok oleh para pelajar biasanya mereka lakukan karena ajakan teman supaya
tidak ketinggalan zaman atau adanya rasa ingin tahu dan ingin mencoba sesuatu
hal yang baru bagi mereka. Rasa ingin tahu tersebut timbul karena mereka
melihat orangtuanya merokok kelihatan nikmat, lalu ada rasa penasaran dan
terdorong untuk ingin mencoba. Adanya penayangan iklan rokok di televisi pun
membuat mereka semakin tertarik untuk melakukannya.
Sudah
kita ketahui merokok tentu sangat merugikan diri kita dari segi kesehatan. Remaja
yang tubuhnya masih dalam proses tumbuh dan berkembang malah terjangkit zat-zat
racun yang ada pada rokok. Apalagi banyak murid sekolah dasar yang kini mencoba
ikut-ikutan merokok. Ribuan zat racun yang terdapat pada rokok bisa menyebabkan
kanker, gangguan pernafasan kronis, stroke, penyakit jantung, batuk,
bronchitis, dan masih banyak lagi. Tentu tak hanya rugi dari segi kesehatan,
dari segi biaya pun juga merugi untuk membeli rokok, apalagi bila sudah
kecanduan, jika sakit akibat kecanduan rokok tentu butuh biaya untuk berobat.
Merokok
juga tidak hanya merugikan diri kita sendiri, tapi juga merugikan orang di
sekitar kita sebagai perokok pasif. Disini peran orangtua sangat penting untuk
memberikan pemahaman dan contoh yang baik untuk anak-anaknya. Sekolah juga seharusnya
lebih memperketat lagi peraturan dilarang merokok untuk seluruh siswanya. Tidak
luput warung-warung kecil juga harus lebih disiplin dan selektif menjual rokok
ke konsumennya, jangan hanya demi keuntungan semata, para pedagang pun menjual
rokoknya ke anak-anak yang masih dibawah umur. Sebaiknya kita juga harus
mempertebal keimanan agar tidak mudah terpengaruh ajakan negatif oleh teman
sepermainan. (nld)
No comments:
Post a Comment