Thursday, February 6, 2014

SO7 IN SMA 5 DENPASAR



MERINGKAS BUKU


TUGAS BAHASA INDONESIA

Rancang-Logo-smanela.jpg
OLEH
NUFERA LUPIKA DANI (11171)




SEKOLAH MENENGAH ATAS ( SMA )
NEGERI 5 DENPASAR, BALI
2014



RINGKASAN BUKU
HARI RAYA SARASWATI

A.    BAGIAN PERMULAAN BUKU

1)      Kulit Luar
Judul buku ini adalah Hari Raya Saraswati yang disusun oleh Dra. Ni Made Sri Arwati, MSi pada tahun 2007. Kulit buku ini berwarna kuning disertai dengan gambar patung Dewi Saraswati dengan berbagai atributnya. Dewi Saraswati adalah sakti dari Dewa Brahma, merupakan Dewi sumber ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan. Hari Raya Saraswati merupakan hari beryoganya Dewi Saraswati untuk dipuja, guna memohonkan ilmu pengetahuan, kebijaksanaan, sumber bahasa, sastra, dan seni.


2)      Halaman Judul Khusus
Hari Raya Saraswati
3)      Halaman Judul
Hari Raya Saraswati
4)      Halaman Tahun Penerbitan
2007
5)     

 
Halaman Pengantar.……………………………………………………….. i
6)      Halaman Daftar Isi.…………………………………………………...…….ii
B.     BAGIAN BATANG TUBUH
BAB I
HARI RAYA SARASWATI

Kepercayaan dan pemujaan kepada para dewa dan dewi telah memenuhi kebutuhan praktis dalam kehidupan umat Hindu. Walaupun keberagaman nama dan wujud dari para dewa dapat membingungkan, namun salah satu cara yang aman adalah kita tidak melupakan bahwa wujud Tuhan dan segenap manifestasinya yang kita puja merupakan perwujudan dari atribut yang memperlihatkan prinsip-prinsip utama atau pedoman-pedoman hidup yang harus kita jalankan agar dapat terbebas dari segala kegelapan duniawi. Oleh karena adanya keterbatasan untuk memahami kebenaran dan keberadaan Ida Sang Hyang Widhi, dengan demikian pemuja harus menggunakan bantuan ilustrasi ataupun imajinasi, karena dengan menggunakan gambaran dan imajinasi dalam semangat yang benar akan membantu untuk memahami kebenaran dan ajaran weda baik yang bersumber dari Bhagavad Githa maupun pustaka suci weda lainnya. Dengan demikian akan memudahkan para pemuja menuju dan mendekatkan dirinya kepada Hyang Maha Pencipta dan  pada akhirnya menghantar kita pada Roh tak terbatas (Brahman).
Begitu juga dalam perayaan Hari Saraswati. Kata Saraswati berasal dari kata saras yang artinya sesuatu yang mengalir dan wati yang artinya memiliki. Saraswati diartikan sebagai sumber dari segala sumber ciptaan yang ada, dimana Beliau mengalirkan ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan. Ada beberapa nama yang digunakan untuk melukiskan Dewi Saraswati : Sarada (pemberi intisari), Vagisvari (penguasa kata-kata), Brahmi (pendamping Brahma), Mahavidya (pengetahuan utama). Disamping berdoa, berjapa dan melakukan yadnya atau persembahan kepada Dewi Saraswati sebagai dewi sumber ilmu pengetahuan, sebaiknya  perlu memaknai atribut / simbol-simbol yang menyertai-Nya sehingga kita akan lebih dekat,  dapat menghayati dan memahami secara mendalam dan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam makna simbol-simbol tersebut.

BAB II
SIMBOL SARASWATI

  1. Wujud Dewi
       Disimbolkan seorang dewi atau wanita cantik yang menawan dan memikat hati setiap orang/ bhakta yang menginginkan untuk dapat memilikinya sesuai dengan sifat dari ilmu pengetahuan suci mempunyai daya tarik bagi siapapun untuk mendekat dan berusaha mempelajarinya.
  1. Teratai
Bunga teratai adalah simbol ilmu pengetahuan suci yang harus diamalkan dalam segala kehidupan agar kebenaran ini dapat berdiri tegak dan tidak tergoyahkan.
  1. Pustaka  
      Atribut pustaka yang ada ditangan kiri bagian belakang adalah melambangkan gudang ilmu pengetahuan yang memuat seluruh bidang ilmu pengetahun sekuler.
  1. Vina
Vina atau kecapi adalah simbol ilmu pengetahuan, seni budaya yang agung, bila kecapi/ musik dimainkan maka akan dapat menimbulkan daya tarik bagi pemainnya maupun orang yang mendengarkan
  1. Genitri / Aksamala
Aksamala (tasbih) yang tergenggam ditangan kanan, melambangkan seluruh ilmu pengetahuan spiritual atau yoga termasuk tapa, meditasi dan japa harus terus dipelajari.
  1. Burung Merak
Burung Merak dengan warna bulunya yang indah menandakan dunia ini dalam segala kemuliaannya.
  1. Hamsa/ Angsa
Angsa melambangkan kebijaksanaan dan melambangkan pengetahuan karena Angsa mempunyai kemampuan untuk membedakan.
BAB III
UPAKARA PIODALAN SARASWATI

Hari Raya Saraswati jatuh pada hari Saniscara Umanis Wuku Watugunung atau 210 hari sekali. Pelaksanaan upacara pemujaan Dewi Saraswati dilakukan pada pagi hari atau sebelum tengah hari. Sebelum upacara pemujaan Dewi Saraswati, umat Hindu ada yang melaksanakan brata, bagi umat tersebut tidak diperkenankan membaca, menulis sastra dan kesusasteraan selama 24 jam, dan apabila melanggar niscaya hasilnya tidak mendapatkan waranugraha Ida Sang Hyang Aji Saraswati.
a.      Tingkatan upakara
1)                  Tingkatan sederhana, meliputi :
Banten Saraswati, Canang Buratwangi, Lengawangi dan air kumkuman.
2)                  Tingkatan Madia, meliputi :
Banten Saraswati, Sesayut Saraswati, Rayunan Saraswati, Pejati, Dapetan sorohan tumpeng lima atau tumpeng pitu
3)                  Tingkatan lebih besar/ utama, meliputi :
Tingkatan madia, ditambah dengan Suci, Gebogan, Daksina linggih, Perangkatan putih-kuning, Kembang wangi-wangian

Upakara setelah hari Saraswati :
  • Pada Redite Paing Wuku Sinta, umat Hindu melaksanakan upacara Banyu Pinaruh (membersihkan diri/ pikiran).
  • Pada Soma Pon Sinta/Some Ribek, melakukan pemujaan kepada Bhatari Sri Amerta (dewi kemakmuran).
  • Pada Anggara Wage Sinta/Sabuh Mas, melakukan pemujaan pada pelinggih (piyasan) ditujukan kepada Dewa Mahadewa (penguasa kekayaan seperti emas, manik, mutu manikam, perhiasan-perhiasan.
  • Pada Buda Keliwon Sinta/Pagerwesi, dilakukan pemujaan kepada Hyang Pramesti Guru (Bhatara Siwa dan Dewata Nawa Sanga), persembahan dilakukan pada pelinggih/ Sanggah Kamulan.
BAB IV
CATATAN BEBERAPA BUAH UPAKARA

  • Canang Burat Wangi Lenga Wangi :
Alas : ceper, taledan
Isi : plawa, porosan, 2 buah tangkih/celemik masing-masing berisi burat wangi dan lenga wangi, urussari/wadah lengis, diisi bunga, rampe, dan boreh miik.
  • Pebersihan :
Alas : memakai ceper, taledan
Isi : 7 buah tangkih, masing-masing diisi ambuh/daun pucuk diiris-iris atau parutan kelapa, sisig, tepung tawar, tepung kuning, asem, minyak, bija, canang payasan
  • Rayunan Saraswati :
Alas : taledan
Isi : nasi gibungan/pangkonan putih dan kuning, rarasmen, ulam guling itik/ayam putih, canang pabersihan, dan canang sari.
  • Banten Saraswati :
Alas : ceper, tamas
Isi : beras warna catur manyayah, biji-bijian warna panca manyayah, rujak sagara gunung, rujak dialasi takir, bubur precet, bubur cendol, jaja kukus catur, bubur sumsum, dan jajan saraswati.
  • Sasayut Saraswati :
Alas : kulit sasayut
Isi : 3 buah penek, rarasmen, raka-raka, sebuah sampyan nagasari dilengkapi canang burat wangi lenga wangi dan panyeneng.
  • Sasayut Mertasari :
Alas : kulit sasayut
Isi : tumpeng yang ujungnya berisi cawan, setangkai bunga tunjung, rarasmen, raka-raka, dan sebuah sampyan tumpeng/nagasari.
BAB V
BEBERAPA KUTIPAN MANTRAM
1.   Ngayabang banten
      Singgih pakulun Sang Hyang Saraswati, Manusanira angaturaken panyeneng, weton ira Sang Hyang Saraswati, keranan nira manusa angaturang panyeneng weton ira Sang Hyang Saraswati manusanira aminta kasidian, kasaktenan, kapragiwakan, katriaksaran, weruh katanggap de nira Sang Hyang Saraswati, bayu sabda pinaka banten, idep ananggapin, Om Sidhirastu ya namah.
2.        Puja Stawa Saraswati
a.       Memohon Titha, dilakukan oleh Pamangku
b.      Nyiratan Tirtha
Tirta dipercikan tiga kali pada Buku-buku, Lontar/ Pustaka memakai bunga warna putih, dengan mantram :
Ong Ong Saraswati phat astraya namah
Ong Ang Gangga Saraswati Sudhaya namah
Lalu dilanjutkan dengan membersihkan buku/pustaka/lontar kemudian dilanjutkan dengan pebersihan/ pasucian.

  • Doa Persembahyangan Pada Hari Raya Saraswati
Diawali dengan Puja Trisandya, dilanjutkan dengan Kramaning Sembah/Panca Sembah :
a.       Sembah Puyung
b.      Sembah ditujukan kepada Sang Hyang Aditya
c.       Sembah ditujukan kepada Istadewata/ Sang Hyang Aji Saraswati :
Om Brahma Putri Maha Dewi, Brahmanya Brahma Wandhini,
Sarasvati sayajanam, praja naya Sarasvati,
Om Sarasvati dipata ya namah
d.      Sembah ditujukan kepada Bhatara Samodaya
e.       Sembah puyung





BAB VI
BEBERAPA BENTUK GAMBAR SARANA UPAKARA



C.     BAGIAN PELENGKAP BUKU

1)      Daftar Pustaka ……………………………………………… 63